Minggu, 28 Juni 2015

Naik-Naik Ke Puncak Pergasingan (2/2)

Bila tiba saatnya anda menapakkan kaki di puncak pergasingan, berhentilah sejenak, renungkan perjalanan berat yang telah anda lalui, lalu ingatlah pada Gusti Allah, yang telah membimbingmu sampai di ketinggian 1700 mdpl dengan dengan selamat.

Seperti yang telah saya sampaikan di artikel pertama, puncak tidak akan pernah menghianati janjinya. Anda akan disuguhkan dengan pemandangan yang amat indah. Pemandangan yang tidak mungkin bisa anda jumpai di tempat manapun di Lombok selain di Pergasingan.

Di sebelah selatan bukit, menjulang tinggi puncak rinjani dengan gagahnya. Terdapat juga bukit-bukit nan hijau berderetan mengelilingi pedesaan sembalun. Dari sini terlihat jelas, betapa indahnya pemandangan desa yang terletak di antara lembah bukit-bukit itu.

Pemandangan yang tidak kalah menarik lainnya adalah hamparan sawah warga. Sawah-sawah itu menyerupai kotak-kotak dengan warna yang berbeda. Tergantung tanaman apa yang ditanami warga.

Lain halnya bila anda menengok ke bagian utara, sejauh mata memandang, mata anda akan dihadapkan dengan lautan dan dua gili yang entah apa mungkin namanya.

Mari kita lupakan pemandangan sejenak dan mempersiapkan tempat menginap. Di puncak pergasingan, ada beberapa spot yang dapat digunakan untuk camp. Tergantung apa yang anda inginkan. Setau saya, hanya terdapat tiga spot yang terdapat di bukit yang berbeda tapi masih dalam lingkup Pergasingan.

Bukit pertama, adalah puncak yang pertama kali anda jumpai saat tiba di puncak pergasingan. Spot ini adalah pilihan terbaik anda jika ingin melihat kesempurnaan keindahan sunset. Banyak pendaki yang memilih tempat ini untuk hal itu.
Spot pertama. Lihatlah awan-awan itu, menjadi bukti tanda betapa tingginya kaki kami telah berpijak.
(foto oleh kawan dengan model Feriansyah). 
























Bukit ke dua, berada di antara bukit pertama dan ketiga. Bukit ini akan anda jumpai setelah melewati hutan. Dari spot ini akan anda bisa melihat sunrise dengan sempurna. Anda juga bisa melihat lautan dengan dua gili. Dari bibir bukit ini, lanskap desa sembalun terlihat sempurna.
Spot kedua. Seorang kawan baik, dengan segala pesonanya berdiri membelakangi lembah sembalun.























Bukit ketiga, adalah pilihan spot paling tepat bila anda hendak menunggu sunrise tiba. Spot ini terletak paling ujung. Dibutuhkan tambahan langkah untuk bisa sampai di spot ini. Sangat cocok untuk anda yang menyukai dunia per-pendakian.

Meski terbilang agak jauh, spot ke tiga ini pun tak kalah indah. Rinjani memang tidak akan terlihat jelas dari bukit ini. Tapi luasnya lautan serta pemandangan perbukitan yang menjulang melengkapi hidangan mata. Bagaimana tidak, dari laut, sawah, pedesaan, gili, serta bukit dan sedikit pucuk rinjani tersaji lengkap di hadapan anda. Namun sangat disayangkan, spot ini kurang cocok bagi anda para pencinta sunset dan hendak mengabadikan siluet.
Spot ke tiga, kami, enam lelaki berdiri gagah memandang indahnya sunrise. (foto oleh seseorang tidak dikenal). 





















Ketiga spot ini memang punya kelebihan dan kekurangan tersendiri. Anda bisa saja merasakan kelebihannya jika anda pandai mengatur waktu. Misalnya dengan tiba di spot pertama menjelang tenggelam matahari, ngecamp di bukit ke dua, lalu bangun subuh-subuh (sebagaimana ritual ke puncak) menuju bukit ketiga. Dengan cara ini, Anda akan mendapatkan semuanya.



Demikianlah alam pergasingan akan membayar jerih payahmu melawan gravitasi di bidang miring. Banyak hal yang bisa anda saksikan, yang kesemuanya terangkul dalam kata kemahabesaran dan keanggungan Gusti Allah. Tunggu apalagi, datanglah, tapi ingat semua pemandangan itu kau dapatkan gratis dengan beberapa syarat; Jangan meninggalkan sampah walau sekecil biji zarah, jangan mengambil apapun selain gambar, dan berbaik-baiklah pada alam.

Sabtu, 27 Juni 2015

Naik-Naik Ke Puncak Pergasingan (1/2)

Ada banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di Pulau Lombok, Pergasingan adalah salah satunya. Pergasingan adalah nama sebuah bukit di desa sembalun. Bukit ini konon dulunya dipakai sebagai tempat orang bermain gasing. Jadilah bukit ini dinamai Pergasingan, yang dalam bahasa sasak berarti tempat bermain gasing.

Menurut beberapa sumber yang pernah saya baca, pergasingan memiliki ketinggian kurang lebih 1700 mdpl, beberapa ratus mdpl lebih rendah dari mdpl-nya rinjani. Dengan ketinggian ini, cuaca di pergasingan pun hampir mirip dengan cuaca di Rinjani, di bawah rata-rata suhu daerah lainnya di Lombok.

Masih menurut sumber yang saya baca, dari Mataram menuju Pergasingan memakan waktu 2-3 jam menggunakan sepeda motor. Waktu tempuh ini tidak tentu, bisa saja lebih cepat atau sebaliknya, tergantung situasi dan kondisi yang anda temukan dalam perjalanan.

Untuk jalur tempuhnya, anda bisa memilih dari Mataram atau dari Bandara, tergantung posisi anda di mana. Saya tidak berhak memaksa anda harus berangkat dari Mataram. Tapi sungguhpun anda mesti berangkat dari Mataram, anda akan dihadapkan pada dua pilihan jalur, bisa memilih lewat Lombok Utara, atau melewati Lombok Timur.

Selama ini, setau saya kebanyakan pengunjung memilih Lombok Timur. Selain alasan mengikuti arus mainstreim, jarak tempuh yang sedikit lebih dekat ketimbang melewati KLU menjadi alasan utama memilih rute ini.

Untuk anda yang memilih lewat Lotim, jangan lupa berbelok arah ke kiri setibanya di suela. Perismpangan inilah yang akan menentukan arah anda, apakah anda akan sampai dengan tujuan pergasingan atau tersesat entah kemana. Setau saya, persimpangan ini membagi arah tujuan Sembalun dan Sumbawa.

Dari persimpangan suela menuju sembalun, kurang lebih memakan waktu satu jam kurang. Tergantung bagaimana anda memacu kendaraan anda. Yang jelas, bila anda ingin selamat, berhati-hatilah karena ada banyak tikukang juga tanjakan super yang akan menanti.

Akan tiba waktunya anda sampai di desa sembalun, sebuah desa di kaki rinjani yang cukup indah. di desa inilah anda harus parkir. Menitip motor di rumah warga. Untuk tarifnya, seingat saya sepuluh ribu per malam untuk kendaraan roda dua, dan saya lupa untuk kendaraan roda empat.

Dari rumah warga tempat anda memarkirkan motor, Anda akan berjalan sekitar dua kilo sebelum sampai di kaki bukit pergasingan, (tergantung jauh dekatnya tempat anda parkir). Di sinilah pendakian anda dimulai.



Selamat datang di kawasan wisata bukit pergasingan. (Ketahuilah bahwa yang paling bijak adalah yang mengambil foto).

Jalur pendakian pergasingan pun di bagi dalam dua rute. Rute pertama sebut saja jalur X, dan yang ke dua jalur Y. Kedua jalur ini diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jalur X ditandai dengan terdapatnya beberapa anak tangga buatan manusia. Jalur ini memang cukup dekat bila dibandingkan dengan jalur Y. Sayangnya untuk anda pendaki pemula seperti saya, harus bersabar dan menahan getaran dengkul akibat kecuramannya yang sungguh dahsyat. Tapi bagi anda yang suka tantangan, tidak ada salahnya mencoba.


Jalur X- ditandai dengan anak tangga yang akan menghantarkan anda pada kenikmatan gunung yang sesungguhnya. Selain dari pada jalur ini, sebut saja jalur Y. (Kebijaksanaan tukang foto tidak akan berpindah ke lain orang).

Jalur Y sendiri agak jauh dan panjang, tapi dengan tingkat kecuraman yang sedikit landai. Bahkan bisa dijangkau anak SMP, (kebetulan waktu saya mendaki, kami melihat banyak pengunjung anak smp turun berlarian). Bila anda ini bersantai-santai dan menikmati indahnya desa sembalun dari atas, pilihlah jalur ini dan nikmati setiap langkahmu.

Dari punggung bukit ini, saya sarankan sesekali waktu berhentilah sejenak. Dan tatap dengan khidmat indahnya tempat ini. Mata kita akan dimanjakan dengan aneka rupa bukit, juga lembah, serta hamparan sawah ladang penduduk sembalun yang menyerupai kotak-kotak. Tentu pemandangan ini sangat langka buat saya, ndak tau buat anda.


Lihatlah, saat saya berselfie dengan berlatar awan dan hamparan sawah warga. Ini hanya beberapa persen dari keindahan sesungguhnya. (masih dalam edisi betapa bijaknya tukang foto).

Tapi jangan terlena dan terlalu ingin bersantai-santai. Puncak menanti anda, ia menjajikan lebih dari sekedar yang bisa anda lihat dari balik punggung bukit. Percayalah, saya tidak akan membohongi anda, sebagaimana puncak yang tidak pernah membohongi saya.

Bersambung...