Sabtu, 27 Juni 2015

Naik-Naik Ke Puncak Pergasingan (1/2)

Ada banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di Pulau Lombok, Pergasingan adalah salah satunya. Pergasingan adalah nama sebuah bukit di desa sembalun. Bukit ini konon dulunya dipakai sebagai tempat orang bermain gasing. Jadilah bukit ini dinamai Pergasingan, yang dalam bahasa sasak berarti tempat bermain gasing.

Menurut beberapa sumber yang pernah saya baca, pergasingan memiliki ketinggian kurang lebih 1700 mdpl, beberapa ratus mdpl lebih rendah dari mdpl-nya rinjani. Dengan ketinggian ini, cuaca di pergasingan pun hampir mirip dengan cuaca di Rinjani, di bawah rata-rata suhu daerah lainnya di Lombok.

Masih menurut sumber yang saya baca, dari Mataram menuju Pergasingan memakan waktu 2-3 jam menggunakan sepeda motor. Waktu tempuh ini tidak tentu, bisa saja lebih cepat atau sebaliknya, tergantung situasi dan kondisi yang anda temukan dalam perjalanan.

Untuk jalur tempuhnya, anda bisa memilih dari Mataram atau dari Bandara, tergantung posisi anda di mana. Saya tidak berhak memaksa anda harus berangkat dari Mataram. Tapi sungguhpun anda mesti berangkat dari Mataram, anda akan dihadapkan pada dua pilihan jalur, bisa memilih lewat Lombok Utara, atau melewati Lombok Timur.

Selama ini, setau saya kebanyakan pengunjung memilih Lombok Timur. Selain alasan mengikuti arus mainstreim, jarak tempuh yang sedikit lebih dekat ketimbang melewati KLU menjadi alasan utama memilih rute ini.

Untuk anda yang memilih lewat Lotim, jangan lupa berbelok arah ke kiri setibanya di suela. Perismpangan inilah yang akan menentukan arah anda, apakah anda akan sampai dengan tujuan pergasingan atau tersesat entah kemana. Setau saya, persimpangan ini membagi arah tujuan Sembalun dan Sumbawa.

Dari persimpangan suela menuju sembalun, kurang lebih memakan waktu satu jam kurang. Tergantung bagaimana anda memacu kendaraan anda. Yang jelas, bila anda ingin selamat, berhati-hatilah karena ada banyak tikukang juga tanjakan super yang akan menanti.

Akan tiba waktunya anda sampai di desa sembalun, sebuah desa di kaki rinjani yang cukup indah. di desa inilah anda harus parkir. Menitip motor di rumah warga. Untuk tarifnya, seingat saya sepuluh ribu per malam untuk kendaraan roda dua, dan saya lupa untuk kendaraan roda empat.

Dari rumah warga tempat anda memarkirkan motor, Anda akan berjalan sekitar dua kilo sebelum sampai di kaki bukit pergasingan, (tergantung jauh dekatnya tempat anda parkir). Di sinilah pendakian anda dimulai.



Selamat datang di kawasan wisata bukit pergasingan. (Ketahuilah bahwa yang paling bijak adalah yang mengambil foto).

Jalur pendakian pergasingan pun di bagi dalam dua rute. Rute pertama sebut saja jalur X, dan yang ke dua jalur Y. Kedua jalur ini diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jalur X ditandai dengan terdapatnya beberapa anak tangga buatan manusia. Jalur ini memang cukup dekat bila dibandingkan dengan jalur Y. Sayangnya untuk anda pendaki pemula seperti saya, harus bersabar dan menahan getaran dengkul akibat kecuramannya yang sungguh dahsyat. Tapi bagi anda yang suka tantangan, tidak ada salahnya mencoba.


Jalur X- ditandai dengan anak tangga yang akan menghantarkan anda pada kenikmatan gunung yang sesungguhnya. Selain dari pada jalur ini, sebut saja jalur Y. (Kebijaksanaan tukang foto tidak akan berpindah ke lain orang).

Jalur Y sendiri agak jauh dan panjang, tapi dengan tingkat kecuraman yang sedikit landai. Bahkan bisa dijangkau anak SMP, (kebetulan waktu saya mendaki, kami melihat banyak pengunjung anak smp turun berlarian). Bila anda ini bersantai-santai dan menikmati indahnya desa sembalun dari atas, pilihlah jalur ini dan nikmati setiap langkahmu.

Dari punggung bukit ini, saya sarankan sesekali waktu berhentilah sejenak. Dan tatap dengan khidmat indahnya tempat ini. Mata kita akan dimanjakan dengan aneka rupa bukit, juga lembah, serta hamparan sawah ladang penduduk sembalun yang menyerupai kotak-kotak. Tentu pemandangan ini sangat langka buat saya, ndak tau buat anda.


Lihatlah, saat saya berselfie dengan berlatar awan dan hamparan sawah warga. Ini hanya beberapa persen dari keindahan sesungguhnya. (masih dalam edisi betapa bijaknya tukang foto).

Tapi jangan terlena dan terlalu ingin bersantai-santai. Puncak menanti anda, ia menjajikan lebih dari sekedar yang bisa anda lihat dari balik punggung bukit. Percayalah, saya tidak akan membohongi anda, sebagaimana puncak yang tidak pernah membohongi saya.

Bersambung...

Tidak ada komentar: